SAAT kematian hendak menjemputnya, Khalid bin al-Walid berkata: "Aku telah turut serta dalam 100 perang atau kurang lebih demikian. Tidak ada satu jengkal pun di tubuhku, kecuali terdapat bekas luka pukulan pedang, hujaman tombak, atau tusukan anak panah. Namun lihatlah aku sekarang, akan wafat di atas tempat tidurku. Maka janganlah mata ini terpejam (wafat) sebagaimana terpejamnya mata orang-orang penakut. Tidak ada suatu amalan yang paling aku harapkan dari pada (laa ilaaha illallaah) dan aku terus menjaga kalimat tersebut (tidak berbuat syirik)." [Khulashah Tadzhib Tahdzibul Kamal oleh Shafiyuddin al-Anshari] - See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2303845/khalid-tak-ada-amal-yang-aku-harapkan-kecuali#sthash.ZK3Rzzf7.dpuf
ABU Umamah menceritakan,
"Suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi Shalallahu alaihi wassallamseraya berkata, "Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!". Para sahabatpun bergegas mendatanginya dan menghardiknya, "Diam kamu, diam!".
Rasulullah Shalallahu alaihi wassallam berkata, "Mendekatlah". Pemuda tadi mendekati beliau dan duduk di hadapan beliau.
Nabi Shalallahu alaihi wassallam bertanya, "Relakah engkau jika ibumu dizinai orang lain?". "Tidak, demi Allah wahai Rasul" sahut pemuda itu. "Begitu pula orang lain tidak rela kalau ibu mereka dizinai". "Relakah engkau jika putrimu dizinai orang?". "Tidak, demi Allah wahai Rasul!". "Begitu pula orang lain tidak rela jika putri mereka dizinai".
"Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai?". "Tidak, demi Allah wahai Rasul!". "Begitu pula orang lain tidak rela jika saudara perempuan mereka dizinai". "Relakah engkau jika bibimu dizinai?". "Tidak, demi Allah wahai Rasul!". "Begitu pula orang lain tidak rela jika bibi mereka dizinai".
"Relakah engkau jika bibi dari ibumu dizinai?". "Tidak, demi Allah wahai Rasul!". "Begitu pula orang lain tidak rela jika bibi mereka dizinai".
Lalu Rasulullah Shalallahu alaihi wassallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut sembari berkata, "Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya dan jagalah kemaluannya".
Setelah kejadian tersebut, pemuda itu tidak pernah lagi tertarik untuk berbuat zina". (HR. Ahmad no. 22211 dan sanadnya disahihkan Al-Albani)
Siapapun wanita yang berzina, sejatinya telah mengiris-iris hati ayahnya, saudaranya, putranya, kakaknya, pakdenya, dan semua mahramnya.
Siapapun lelaki yang berzina dengan wanita, sejatinya dia telah mencabik-cabik kehortaman semua lelaki kerabat wanita ini. Padahal diapun tidak akan pernah rela ketika istrinya dizinai, putrinya dizinai, saudarinya dizinai.
Renungkanlah hadis Abu Umamah di atas.
sumber inilah.com
SAAT kematian hendak menjemputnya, Khalid bin al-Walid berkata: "Aku telah turut serta dalam 100 perang atau kurang lebih demikian. Tidak ada satu jengkal pun di tubuhku, kecuali terdapat bekas luka pukulan pedang, hujaman tombak, atau tusukan anak panah. Namun lihatlah aku sekarang, akan wafat di atas tempat tidurku. Maka janganlah mata ini terpejam (wafat) sebagaimana terpejamnya mata orang-orang penakut. Tidak ada suatu amalan yang paling aku harapkan dari pada (laa ilaaha illallaah) dan aku terus menjaga kalimat tersebut (tidak berbuat syirik)." [Khulashah Tadzhib Tahdzibul Kamal oleh Shafiyuddin al-Anshari] - See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2303845/khalid-tak-ada-amal-yang-aku-harapkan-kecuali#sthash.ZK3Rzzf7.dpuf
Reviewed by henry
on
18.29
Rating:
Tidak ada komentar: