Amal Mana yang Paling Afdal, ya Rasul?

SEORANG yang cerdas adalah seorang yang berusaha mencari amalan-amalan yang pahalanya besar. Karena kita sadar bahwasanya umur kita tidak lama, kemampuan kita beramalpun tidak selamanya kuat.
Oleh karenanya para sahabat terdahulu selalu bertanya kepada Nabi shallallhu 'alayhi wa sallam: "Amalan mana yang paling afdal, ya Raslullh?"
Di antara amalan yang afdal yang hendaknya kita lakukan adalah berakhlak mulia. Berakhlak mulia adalah amalan yang sangat luar biasa. Dalam hadis, kata Nabi shallallhu 'alayhi wa sallam:
"Tidak ada amalan yang paling berat timbangannya di akhirat kelak seperti akhlak yang mulia." (HR Imam Ahmad nomor 26256, semakna dengan HR atTirmadzi nomor 1925, 1926 dan HR Abu Daud nomor 4166)
Ini menunjukkan bahwasanya akhlak yang mulia jika diletakkan di timbangan di akhirat kelak sangat berat. Kemudian juga Nabi shallallhu 'alayhi wa sallam dalam hadisnya pernah berkata:
"Sesungguhnya seseorang dengan akhlaknya yang mulia bisa meraih derajat orang yang senantiasa puasa sunah dan senantiasa salat malam." (HR Imam Ahmad nomor 24361)
Orang ini, mungkin jarang salat malam. Orang ini, mungkin bahkan tidak salat malam. Orang ini, mungkin tidak puasa sunah.
Akan tetapi, karena akhlaknya mulia maka dia bisa mencapai derajat orang-orang yang senantiasa salat malam dan senantiasa puasa sunah. Karenanya, kita berusaha menghiasi diri kita dengan akhlak yang mulia. Dalam hadis, kata Nabi shallallhu 'alayhi wa sallam:
"Aku menjamin rumah di tepi surga bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan meskipun benar. Aku juga menjamin rumah di tengah surga bagi seseorang yang meninggalkan kedustaan meskipun bersifat gurau. Dan aku menjamin rumah di surga yang paling tinggi bagi orang yang memperindah akhlaknya." (HR Imam Abu Daud nomor 4800 versi Baitul Afkar ad Dauliuah dengan sanad hasan).
Akhlak bisa diperindah. Raslullh mengatakan bahwa beliau menjamin istana di surga yang paling tinggi bagi orang yang memperindah akhlaknya. Contoh nyata dari praktik akhlak yang mulia sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi shallallhu 'alayhi wa sallam.
PERHATIKAN! Raslullh shallallhu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Orang yang paling dekat dengan aku pada hari kiamat kelak (tentunya di surga) yaitu orang yang paling baik akhlaknya." (HR Imam Tirmidzi nomor 2018 versi alMa'arif Riyadh, dengan sanad shahih)
Kemudian Nabi shallallhu 'alayhi wa sallam menjelaskan, siapa orang yang paling baik akhlaknya. Kata Nabi shallallhu 'alayhi wa sallam: "Yaitu orang-orang yang membentangkan tangan-tangan mereka yaitu orang-orang yang mudah untuk bergaul dan mudah untuk diajak bergaul." (HR at Thabrani)
Ternyata di antara akhlak yang mulia adalah mudah untuk bergaul dan mudah untuk diajak bergaul. "Tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak bisa bergaul dan tidak bisa diajak bergaul." (HR Ahmad nomor 8831 dan 21773)
Lantas bagaimana kita bisa mudah bergaul? Tentunya jika kita murah senyum, ramah tamah, tidak sombong, tidak angkuh, menghargai orang lain.
Ini agar kita bisa mudah bergaul, agar orang tertarik dengan kita. Terutama tatkala kita ingin berdakwah. Kita ingin masyarakat menerima dakwah kita. Bagaimana caranya agar mereka mau bergaul dengan kita? Agar kita mudah bergaul dengan mereka?
Maka janganlah kita menjadikan kita seakan-akan eksklusif yang membuat orang seakan-akan enggan untuk dekat dengan kita. Maka nasihat saya kepada para ikhwan sekalian. Bagi anda yang berpenampilan islami, dengan jenggot yang panjang. Jadilah anda lebih manis dengan jenggot anda. Murah senyum.
Orang akan semakin tertarik tatkala melihat anda manis dengan jenggot anda. Bukan sebaliknya, semakin sangar, semakin dijauhi orang, semakin ditakuti oleh orang. Ini cara yang keliru.
Demikian juga ukhti muslimah, saudariku. Tatkala anda memakai jilbab. Tatkala anda memakai cadar. Jadilah anda sebagai seorang wanita yang ramah. Jika melewati orang lain maka tegur. Jika melewati ibu-ibu yang tidak berjilbab maka salami, tegurlah dia.
Tunjukkanlah bahwasanya wanita yang berjilbab dan bercadar adalah seorang wanita yang rahmat. Seorang wanita yang mudah untuk beramah tamah dengan orang lain. Bukan tampilan seorang yang eksklusif, yang jika melewati orang lain cuek, tidak menegur, sehingga terkesan seakan-akan merendahkan, seakan-akan menghinakan.
Dan saya ingatkan, hati-hati jangan sampai seorang menjadi sebaliknya! Yaitu orang yang paling hina di hadapan Allh pada hari kiamat kelak. Siapakah orang tersebut? Orang tersebut adalah orang yang dijauhi oleh masyarakat, tidak ingin didekati oleh masyarakat.
Kenapa? Karena lisannya yang kotor, tidak menghargai orang lain, suka menghina orang lain. Kata Nabi shallallhu 'alayhi wa sallam: "Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di hari kiamat kelak adalah orang yang ditinggalkan oleh manusia (masyarakat) karena mereka tidak ingin disakiti oleh lisannya yang kotor." (HR Imam Muslim nomor 4693, versi shahih Muslim nomor 2591)
Dalam riwayat lain, "Karena manusia ingin menjauh dari keburukannya." (HR Bukhari nomor 5572, versi Fathul Bari nomor 6032)
Karenanya, manislah anda dengan jenggot anda, dan indahlah anda dengan jilbab dan cadar anda di hadapan masyarakat. [Ustadz Firanda Andirja/BimbinganIslam]
sumber : inilah.com
Amal Mana yang Paling Afdal, ya Rasul? Amal Mana yang Paling Afdal, ya Rasul? Reviewed by henry on 18.51 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.