Pesona Kecantikan Wanita
BAGAIMANAKAH seorang wanita dapat disebut sebagai wanita cantik? Apakah mereka yang memiliki tubuh jenjang dan paras menawan? Apakah mereka yang berkulit putih dan mempunyai senyum manis? Ataukah mereka yang selalu mengenakan pakaian indah dan sepasang sepatu bak putri?
Memang sulit untuk menilai kecantikan seorang wanita. Tidak ada kriteria yang baku untuk menentukan seseorang cantik atau tidak cantik. Banyak orang mengukur sebuah kecantikan dari segi fisik, sehingga banyak wanita berupaya menata sedemikian rupa fisiknya agar dapat disebut cantik.
Dalam Islam, kecantikan fisik wanita bukanlah sesuatu yang perlu dinilai dan menjadi perhatian. Allah swt telah menciptakan berbagai tipe manusia dengan bentuk terbaiknya, sehingga penilaian dari orang lain sungguh tidaklah penting. Karena itu dalam hal memilih pasangan, Islam memberikan anjuran untuk memilih seseorang berdasarkan akhlak dan bukan rupa.
"Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya, dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya. Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi." (HR. Bukhari-Muslim)
Namun, tak jarang pesona kecantikan wanita menyebabkan seorang lelaki terjebak dalam permasalahan, perasaan gundah gulana, bahkan berujung pada penyesalan. Seperti kisah seorang pemuda tampan bernama Subhan.
Subhan adalah seseorang yang sangat berbakti kepada orangtuanya. Karena itu ia tidak kuasa untuk menolak perjodohan yang dilakukan oleh ayah dan ibunya.
Wanita saleh itu bernama Azizah. Di mata Subhan, dia bukan perempuan yang memiliki paras cantik. Sebenarnya hal inilah yang kemudian membuat hati Subhan berontak. Bagaimanapun ia ingin memiliki seorang istri yang cantik. Apalagi dia berwajah tampan, sehingga ini bukan sesuatu yang sulit untuknya. Tapi toh ia tidak mau mengecewakan orangtuanya.
BAYANGAN untuk memiliki istri yang cantik masih bergelayut di benak Subhan. Ia adalah lelaki yang tampan, sungguh mudah baginya untuk memperoleh perempuan cantik mana pun sebagai istrinya. Namun, ia tidak mau menjadi anak yang durhaka. Kebahagiaan orangtuanya sangat penting bagi Subhan. Mau tidak mau, perjodohannya dengan seseorang bernama Azizah pun tetap berlangsung.
Ya, Subhan dan Azizah menikah. Istrinya terlihat begitu bahagia. Dan demi ayah ibunya, Subhan pun berusaha untuk berbahagia. Waktu berlalu, namun Subhan tidak mampu lagi berpura-pura bahagia. Ini begitu sulit untuknya. Ia merasa tidak akan bahagia dengan Azizah. Lelaki tampan tersebut pun mulai mengacuhkan istrinya. Sesekali ia memang menyesal karena tidak bisa melepas impiannya akan wanita berparas cantik sebagai pasangannya.
Suatu hari Subhan dikejutkan dengan kabar istrinya yang hamil. Dan entah kenapa Subhan tidak bisa merasakan kabar yang seharusnya membuat ia menjadi lelaki bahagia.
Dalam sebuah perjalanan, Subhan bertemu dengan salah satu sahabatnya. "Aku ingin bercerita," ujarnya pada Subhan. Subhan pun mendengar dengan seksama cerita sahabatnya tersebut. Sebuah cerita yang menyedihkan. Istri sahabat Subhan yang dikenal jelita baru saja meminta cerai, karena ia lebih memilih lelaki kaya yang sanggup memenuhi keinginannya.
"Aku telah menghabiskan harta orangtuaku demi membahagiakan istriku dengan mengabulkan semua permintaannya. Istriku sangat senang menuntut. Di awal aku bisa memakluminya, karena dia memang masih awam soal agama. Namun, sampai sekarang ia tidak pernah berubah. Menuntunnya untuk menjadi saleh benar-benar sangat sulit."
Mendadak hati Subhan merasakan sakit dan nyeri. Ia ingat dengan Azizah, istrinya yang sangat saleh dan berbakti padanya. Ah, kenapa selama ini hatinya tertutup untuk mencintai wanita yang sangat rajin salat Tahajud dan membaca Al-Quran itu? Mulai detik ini ia bertekad untuk menyingkirkan impiannya tentang pasangan berparas cantik dan akan sepenuh hati mencintai istrinya.
Subhan pun pulang dan langsung mencari Azizah. Namun, betapa kagetnya saat ia mendapati istrinya sedang tergeletak tak berdaya di kamar karena baru saja terjatuh. "Kenapa kau tidak pergi ke rumah sakit," kata Subhan bertanya. Azizah pun menjawab dengan lemah, "Aku belum meminta izinmu."
Pada saat itu juga Subhan menangis tergugu sambil memeluk tubuh istrinya. Pikirannya semakin kacau ketika akhirnya ia merasakan jantung Azizah tak lagi berdetak. Ya Allah, kenapa cintanya datang terlambat. Kini Allah benar-benar menghukumnya dengan penyesalan yang begitu besar.
"Sesungguhnya dunia dan isinya adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita (istri) yang saleh." (HR Muslim) [yha]/selesai.
sumber : inilah.com
Pesona Kecantikan Wanita
Reviewed by henry
on
18.45
Rating:
Tidak ada komentar: