BELAJAR PUASA
Kebaikan tak hanya dilakukan oleh para alim ulama dan ahli ibadah. Kebaikan tetaplah kebaikan meski dilakukan oleh seorang pencuri sekalipun.
Abu Bakar Shibli pernah bercerita ketika ia berpergian ke Suriah, rombongannya dirampok oleh segerombolan pencuri. Di antara hasil jarahannya adalah sekarung gula dan almond.Ketika para pencuri mulai makan dengan lahapnya, pemimpin mereka tidak bergabung untuk makan bersama.
Sebab penasaran, beliau bertanya kepada pemimpin pencuri, mengapa para anggotanya menikmati makanan sedangkan dia tidak. Ia menjawab, "Saya sedang berpuasa." Dengan heran Abu Bakar Shibli bertanya lagi, "Bagaimana mungkin kau mencuri dan berpuasa pada saat yang bersamaan?"
Kemudian perhatikanlah jawaban dari Sang Pemimpin Pencuri, "Seseorang harus melakukan sesuatu untuk menjaga pintu pertaubatan tetap dibuka."
Hingga suatu hari, Abu Bakar Shibli ketika melakukan thawaf melihat seseorang dengan wajah yang bersinar karena cahaya ibadah dan merendahkan diri melalui amal-amal shaleh. Beliau menghampirinya dan bertanya, "Kaukah pemimpin pencuri waktu itu?"
Dan ahli ibadah itu menjawab, "Ya benar, itulah saya. Puasa-puasa itu telah menjadi jalan rekonsiliasi damai antara aku dan Allah."
Pelajaran dari kisah ini adalah: Tak peduli siapapun kita, seburuk apapun latar belakang kita dan bagaimanapun kondisi kita saat ini, teruslah berusaha melakukan sebanyak-banyaknya kebaikan. Jangan berkata dalam hati, "Saya pendosa, percuma berdoa dan berpuasa." Atau, "Saya saja tak menggunakan jilbab, tak ada gunanya salat dan berzakat."
Saudaraku, bisa jadi, kebaikan-kebaikan yang kita anggap percuma dan tiada gunanya itulah yang menjadi pintu hidayah dan pintu perdamaian dari perseteruan serta pertikaian kita selama ini bersama Allah. Mari berlomba-lomba dalam kebaikan dan kesabaran ya.
sumber : inilah.com
BELAJAR PUASA
Reviewed by henry
on
01.37
Rating:
Tidak ada komentar: