Kisah Si Dengki dan Si Pemaaf

KISAH dua kakak beradik Amir dan Hasin dapat mengajarkan kita tentang tidak bermanfaatnya rasa dengki, iri atau apapun penyakit lain yang mengotori hati. Amir, sang kakak yang hanya seorang penjahit pakaian yang ramah dan sopan, sangat berbanding jauh dari sang adik Hasin yang menjadi seorang pedagang sukses.

Amir, yang selalu bersikap baik dan menganggap semua orang adalah saudaranya, membuatnya banyak disenangi banyak orang. Sedangkan sang adik Hasin, orang-orang hanya sekadar membeli barang di tokonya tanpa satu pun yang ingin bersahabat dengannya.
Hal ini membuat Hasin iri dengan Amir, ia melakukan berbagai cara untuk menjatuhkan Amir. Hasin ingin orang-orang membenci Amir. Mulai dari memfitnah Amir sebagai pencuri di tokonya, dengan dalih bahwa Amirlah yang iri akan kesuksesan Hasin.
Allah menolong Amir dari fitnah itu, kemudian sang Hasin melakukan cara lain untuk tetap menjatuhkan sang kakak. Hasin membayar seseorang untuk membunuh Amir. Allah menepati janjinya untuk selalu melindungi umat-Nya yang taat, orang yang dibayar Hasin untuk membunuh, balik mengembalikan uang bayaran itu karena tidak bisa membunuh orang sebaik Amir.
Mendengar pengakuan itu, Hasin menjadi marah, sangat marah. Kemarahannya itu membuatnya sakit. Hasin menerima balasan dari niat buruk nya terhadap Amir, ia pun sakit. Tidak ada satu pun dokter yang bisa menyembuhkannya. Karena sakitnya bukannya sakit biasa, melainkan sakit dalam hatinya.
Sesungguhnya rasa dengki atau iri itu hanya akan menimbulkan rasa marah dalam hati manusia, apalagi bila kita tidak mampu melakukan hal yang melebihi orang lain. Dan rasa marah tersebut akhirnya membuat kita tidak fokus pada kehidupan kita sendiri, karena terlalu sibuk memikirkan hal-hal lain karena rasa dengki itu.
Akhir dari kisah Amir dan Hasin menggambarkan besarnya sebuah maaf. Ketika Amir datang menjenguk Hasin, dengan suara lirih Hasin meminta maaf, dengan besar hati Amir memaafkan sang adik. Hasin pun berjanji kepada Allah, mengganti rasa dengki dengan kasih sayang dan persahabatan.
"Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu, yaitu penyakit sombong, kufur, nikmat, dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta, saling bermusuhan, serta saling iri, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas)." ( HR.Ali-Hakim )
* Chairunnisa Dhiee
sumber : inilah.com
Kisah Si Dengki dan Si Pemaaf Kisah Si Dengki dan Si Pemaaf Reviewed by henry on 18.37 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.