Sekampung tanpa Televisi

Oleh :Raidah Athirah
SETIAP rumah punya aturan sendiri mengenai ada dan tidaknya manfaat televisi di dalam rumah.
Kami termasuk dalam keluarga yang memegang kesepakatan bahwa televisi di dalam rumah lebih banyak keberukannya di banding manfaatnya.


Saat di Polandia sampai merantau ke Norwegia, televisi memang tak punya tempat dalam ruang hidup kami. Meskipun demikian kami tidak terisolasi dari dunia luar. Tidak ! Tidak sama sekali!
Praktis, saat Aisha tumbuh, mata kecilnya tak pernah menatap televisi. Apakah lantas kami tak ada hiburan untuknya? Justru sebaliknya. Hiburan banyak muncul dalam permainan edukasi .
Saat mudik ke Indonesia dan qadarAllah harus tinggal lebih lama di kota Ambon, hal yang mengkhawatirkan kami adalah tantangan dari lingkungan. Kalau Aisha tidak pernah menonton televisi tidak dengan anak-anak tetangga. Suka-suka mereka kalau mereka ingin menonton acara televisi di rumah.
Bagaimana ia seorang diri bersosialisasi di lingkungan yang berlawanan dengan aturan yang kami buat di rumah. Alhamdulillah, kegelisahan kami Allah jawab dengan menakdirkan kami tinggal di kompleks yang semua rumah tidak memiliki televisi. Kompleks di sini (Ambon) sudah biasa disebut kampung.
Satu kampung ini tidak ada televisi. Apakah kemudian berpengaruh kepada tingkah laku anak-anak? Jelas iya. Anak-anak yang terpapar tontonan buruk begitu gampang meniru yang mereka lihat.
Anak-anak di sini karena kesehariannya tanpa televisi,otomatis sifat-sifat natural anak-anak masih kita rasakan. Interaksi mereka begitu hangat. Kata, kalimat yang keluar adalah hasil didikan orang tua. Aisha perlahan merasakan dampak dari lingkungan yang jauh dari fitnah televisi.
Tiada hari tanpa bermain walaupun hanya di pekarangan rumah. Bermain bagi kami adalah proses belajar itu sendiri. Terkadang Abu Aisha membawanya ke pelataran Masjid.
Walaupun minus fasilitas tidak seperti di Polandia atau Norwegia, akan tetapi ada nilai yang kami menangkan, hubungan sosial yang hangat, saling mendukung dan anak-anak yang bebas dari paparan dunia digital.
sumber : islampos.com
Sekampung tanpa Televisi Sekampung tanpa Televisi Reviewed by henry on 17.44 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.